Jumat, 22 Februari 2013

MARYAM



MARYAM
Perempuan muda itu keluar dari masjid dengan tangisan yang memecah, ia berlari sambil menyeka air matanya mejauhi masjid, entah apa yang membuatnya menangis, namun yang pasti ada kejadian yang membuat hatinya terluka dan ia harus keluar dari masjid tersebut, terlihat prempuan tersebut memakai pakaian agak ketat dengan celana panjang dan kerudungnya yang  pendek, nampaknya ia  seperti seorang mualaf yang ingin mencari ketenangan kedalam masjid.
Pakaiannya sederhana dan penampilannya tidak terlalu muslimah, mungkin saja  hal tersebut yang membuatnya harus keluar dari masjid tersebut, karena masjid ini biasanya dihuni oleh wanita-wanita dengan jilbab extra besar, dan gamis yang super lebar, bahkan sebahagian dari mereka kebanyakan memakai cadar (penutup muka) dan semuanya serba tertutup, apa sebenarnya yang terjadi di dalam masjid tersebut?  kenapa prempuan  yang malang itu keluar dengan berurai air mata, bukankan mereka yang didalam masjid adalah wanita-wanita muslimah calon penghuni surga, yang kelak menjadi bidadari ditaman-taman surga, mereka yang menghiasi harinya dengan dengan lantunan ayat-ayat suci alqur’an, yang saling nasihat-menasihati, bukankah mereka yang disebut didalam alqur’an wanita-wanita sholeha, yang menjadi ibu bagi anak-anak mereka yang sholeh kelak, Lantas kenapa perempuan yang keluar dari masjid itu menangis, adakah yang melukai hatinya, atau adakah yang menyinggung dan menjelek-jelekkan penampilannya.
 Pagi itu Maryam, perempuan muda berumur 18 tahun lari dari rumah suaminya, ia sudah tidak tahan dengan prilaku suaminya yang selalu menyiksa batinnya, pagi itu suaminya minta izin kembali kepadanya untuk menikah lagi dengan istrinya yang keempat bernama khofifah, sejatinya sebagai seorang perempuan yang penuh dengan persaan dan kelemah lembutan ia tidak mau mengizinkan suaminya untuk menikah lagi, cukup sudah siksaan batin yang dideritanya selama ini, ia tidak ingin ada wanita lain yang tersiksa oleh prilaku suaminya yang biadab, cukuplah dirinya saja, suaminya meminta untuk menikahi khofifah yang sejatinya masih berumur 12 tahun, yang seharusnya khofifah masih duduk di bangku sekolah.
            Maryam masih ingat betul kisah 7 tahun yang lalu, ketika farhot datang kerumah ibunya dan meminta izin untuk menikahinya, Maryam hanya bersembunyi di kamar, dan berharap orantuanya menolak lamaran tersebut, namun harapan Maryam pupus, orang tuanya menerima lamaran farhot tanpa meminta izin sepatah katapun kepadanya, ia sadar kemiskinan yang menjerat keluarganya membuat orang tuanya rela menikahkan putri satu-satunya untuk melunasi hutang kepada saudagar kaya tersebut, yaitu Farhot yang kini jadi suaminya. Begitulah kisah pernikahannya dengan Farhot, ia ahirnya dinikahi dan dibawa kerumah sang suami.
            Waktu berjalan begitu cepat, sebagai seorang istri Maryam melayani suaminya dengan  baik, walau prilaku kasar sering diterimanya, namun sebagai istri ia harus tetap menjadi istri yang sholehah bagi suaminya, ia mengabdikan diri untuk suaminya, karena surganya bisa ia proleh dengan pengabdian kepada sang suami, namun badai menerpa, pengabdian yang selama ini begitu tulus ia berikan ternyata tak dihargai sedikitpun, suaminya minta kawin lagi,  hati Maryam begitu sakit, ia tidak tahu kenapa suaminya minta kawin lagi, apa yang salah dan kurang dengan dirinya, kenapa suaminya tega menduakannya, ia bermaksud menyakan itu semua, namun suaminya hanya berdalih ia menikah lagi karena agama membolehkan hal tersebut, dan sebagai seorang istri ia harus meridhoi permintaan suaminya kalau tidak ia akan di cap sebagai istri yang durhaka kepada suaminya, hati Maryam begitu perih dan sakit, walau bukan seorang yang paham terhadap agama, ia masih belum menerima alasan suaminya menikah lagi hanya karena dalil agama, ia paham betul rasulullah melakukan itu betul-betul karena dakwah dan bagian dari perjuangan, bukan dengan hawa nafsu semata seperti suaminya, namun hari itu suaminya meminta izin menikahi seorang anak berusia 12 tahun, anak itu merupakan anak dari kolega kerjanya, yang merupakan anak orang kaya juga, Maryam paham betul selain karena kebiadaban suaminya untuk menikahi wanita tersebut, ini juga sebagai bentuk hubungan bisnis dengan orang tua anak tersebut dengan suaminya, sebagai seorang istri yang tidak punya wewenang apa-apa Maryam hanya mengiyakan saja walau sejatinya hatinya begitu terluka.
             itu cerita beberapa tahun yang silam, ketika humairo menjadi istri kedua, kemudian hadir lagi samroh istri ketiga suaminya, yang berumur 14 tahun empat tahun lebih muda darinya, dan pagi ini suaminya minta izin lagi untuk menikahi khofifah untuk menyempurnakan istrinya menjadi 4 orang istri, Maryam sebagai istri tertua merasa sangat tertekan, umurnya yang masih muda yaitu 18 tahun, yang seharusnya masih mengecap pendidikan di bangku kuliah, sudah harus menerima kenyataan yang begitu pahit, dimadu, bukan hanya dengan satu wanita, namun dengan tiga wanita, anaknya sudah tiga, istri kedua suaminya sudah punya dua anak, dan istri ketiga suaminya sudah punya 1 anak, dan hari ini suaminya minta menikah lagi.
            Sejatinya Maryam ikhlas kalau ia hanya dijadikan istri yang dimadu dengan serastus istri sekalipun, namun yang membuatnya begitu terluka adalah agamanya dijadikan kambing hitam oleh suaminya, agamanya yang mulia islam dijadikan sebagai alasan untuk memuluskan  napsu bejatnya, rasulullah tetap saja kata suaminya sebagai contoh teladannya, namun suaminya tidak pernah adil, rasulullah muhammada saw  menikah karena penyelamatan keluarga, atau melindungi wanita, atau untuk menghilangkan luka seorang muslimah  karena suaminya meninggal dipeperangan untuk menghiburnya akhirnya rasulullah menikahinya, dan kebanyakan dari mereka adalah para janda yang umurnya sudah tua, sedangkan suaminya menikahi gadis-gadis muda, rata-rata 12-14 tahun, hal itu yang membuatnya sedih, sejatinya islam yang Rasulullah perjuangkan dengan kesungguhan, akhirnya disalah artikan sang suami yang memaksakan kehendak dan hawa napsunya.
Pagi itu Maryam lari dari rumah suaminya ia memutuskan untuk menenangkan diri diluar sana, ia berdo’a kepada tuhan untuk memberinya petunjuk dan berharap ada orang yang bisa menghiburnya dan  ada yang mau menyeka air matanya, tanpa berfikir panjang dengan pakaian musimah ala kadarnya Maryam memasuki masjid yang  dijumpainya ditengah pelariannya, ia melihat wanita-wanita muslimah didalamnya, ia tertarik dengan pakaian mereka yang begitu rapat tertutup dan penuh dengan ke anggunan, sejurus kemudian maryam mendatangi mereka dan meyalami mereka, namun sambutan hangat yang diharapkannya malah bertolak belakang dengan ketidak sukaan mereka kepadanya, seakan-akan mereka jijik dengannya, mungkin penampilannya yang berbeda, atau bajunya yang terlalu ketat, tidak lebar seperti meraka, walau tidak mendapat sambutan hangat, Maryam tetap duduk di antara mereka, kemudian salah satu dari mereka memberikan ceramah dan nasehat kepada mereka semua, namun sungguh diluar dugaan maryam,  sang ustadzah mengnyindirnya habis-habisan, ia disebut sebagai kafir karena mengikuti cara berpakaian orang barat, dan mengikuti gaya mereka, walaupun tidak langsung dihadapkan kepadannya, namun ia yakin betul maksud dari si penceramah bahwa dialah yang mereka maksud, karena tidak biasanya sang ustadzah ceramah demikian, hal itupun karena semua mata jemaat memandangnya, seakan-akan mata elang yang ingin menerkamnya, disaat hatinya terluka, dan disaat ia  butuh ada yang datang dan menyeka air matanya, namun yang didapatkannya malah cacian dan makian, karena mereka tidak satu golongan tidak satu mazhab, hingga akhirya Maryam keluar dari masjid tersebut dengan berburai air mata.
Lantas iapun berdoa kepada tuhannya, ya robby aku bukanlah orang yang paham agama, aku adalah orang yang buta dalam agama ini, karena ketika aku baru saja mau  melanjutkan sekolah, aku telah diambil dan dinikahi karena dalil agama, ya allah aku memang bukanlah wanita sholeha, namun aku yakin dengan berbakti pada suamiku aku akan mendapat surgamu, namun apa yang kidapatkan ya robb, suamiku mengingkari pengabdianku, dia menikah lagi ya robby, dan hari ini ketika aku ingin menyentuh islammu, dan ingin memperdalam agamamu untuk menggapai cinta kasihmu, mereka malah menghinaku dan mencaciku, ya robby aku yakin agamamu ini adalah agama yang hak, agama yang dibawa nabi sebagai rahmat untuk umat, namun kenapa ya robb mereka menjual agamamu demi kepentingan hawa napsu mereka, demi golongan mereka,  demi kelompok dan cita-cita mereka, ya allah aku hanya bisa meminta tetapkanlah hatiku untuk menjadi seorang yang menyebarkan agamu yang hak, agama yang mengajarkan kedamaian, cinta kasih dan rahmat bagi seluruh alam. Amiin.

           

Minggu, 17 Februari 2013

Muhammad Bapak Perdamaian Dunia



Muhammad Bapak Perdamaian Dunia
Muhammad Saw dinobatkan sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah oleh astrofisikiawan Michael H Hart, dalam bukunya yang bejudul Seratus Tokoh yang paling berpengaruh dalam Sejarah, setelah Nabi Muhammad kemudian diikuti oleh Isaac Newton sijenius yang telah menemukan optic dengan pengamatannya pada cahaya kemudian beberapa penemuan lainnya antara lain kalkulus integral di bidang matematika, setelas dua tokoh tersebut kemudian disusul oleh Nabi Isa as, salah satu nabi yang disebutkan dalam Al-Qur’an yaitu nabi sebelum di turunkan Nabi Muhammad ke muka bumi.
Bagaimana mungkin Muhammad situkang kawin dan memperkosa anak kecil dinobatkan sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah, apalagi dijadikan sebagai tokoh dunia, sungguh sangat biadab dan memalukan, belum lagi skandal mesumnya dengan janda-janda arab yang berusaha ditutup-tutupi sejarah, pernikahannya disebutkan sebagai bentuk penyelamatan rumah tangga, dengan berbagai alasan untuk memuluskan kebejatannya,  bahkan anak sahabatnya sendiri yang masih kecil di embat juga, langsung main sikat, ketika masih enam tahun dinikahi, mungkin ketika berkunjung ke rumahnya Abu Bakar dia melihat kecantikan Aisyah dan Muhammad kemudian  menggunakan dalil-dalil agama untuk bisa menikahi Aisyah.
 Itulah  beberapa cacian dan hinaan orang-orang yahudi dan nasrani terhadap Nabi Muhammad, mereka menghina dan mencaci beliau karena berbagai factor, diantaranya ketikpahaman mereka terhadap Islam dan ketiktahuan mereka terhadap sejarah Nabi Muhammad Saw, mereka berasumsi bahwa Nabi Muhammad Saw melakukan hal itu semua atas dasar hawa nafsu semata tanpa membahas lebih dalam lagi mengenai sebab kenapa Nabi Muhammad Saw menikahi beberapa istri, ya bagaimanapun islam menjelaskan mengenai hal tersebut  orang-orang yang telah buta mata hatinya tuli pendengarannya dan bisu dalam mengkaji agama mereka tidak akan pernah melihat kebenaran Islam, sebagaimana kata Allah dalam Alqur’an:

 Namun bagaimanapun hinaan dan caci maki mereka tentang Nabi Muhammad Saw beliau tetaplah sosok pribadi yang bersahaja, berkrakter mulia, dan jauh dari sifat-sifat tercela, ketika orang-orang yahudi menyiksa, melemparinya dengan kotoran manusia, mencoba membunuhnya dan menyiksa beliau ia tetap menunjukkan sikap sabar, Nabi Muhammad ingin memberiak contoh dan keteladan kepada umatnya untuk tetap menjadi pribadi yang sabar.
 dan bagaimana seharusnya mereka bersikap terhadap prilaku yang mereka terima, dan prilaku tidak adil yang beliau terima tidak lantas membuatnya menjadi sosok pendendam, namun beliau tumbuh  dengan kesantunan  dan berwibawa dengan krakternya yang mulia.
  Ketika berdakwah ke thaib beliau dilempari dengan batu hingga kaki dan tubuhnya berlumuran darah, namun sedikitpun Nabi Nuhammad tidak menyimpan rasa dendam bahkan ketika jibril menawarkan untuk meluluh lantakkan negeri tersebut nabi muhammad melarangnya  padahal waktu itu jibril sudah siap untuk mengangkat gunung dan bebatuan untuk membinasakan kaum tersebut,  Nabi mengatakan mereka melakukan hal tersebut karena mereka belum  paham dengan agama Islam, kemudian beliau berdo’a untuk mereka agar kelak dari mereka melahirkan generasi islam yang cemerlang.
 Itulah sosok Nabi, beliau tidak ingin ada kekerasan di muka bumi ini, menekankan aspek kasih sayang dan perdamaian, bukan kekerasan dan penyiksaan,  belum lagi pemboikotan ekonomi yang dilakukan oleh orang-orang Qurais kepada Rasulullah dan umat muslim dimakkah, hingga membuat kaum muslimin sangat menderita kekurangan ,sandang, pangan dan papan, hal tersebut berlangsung selama tiga tahun lamanya, sehingga banyak kaum muslimin  yang hijrah ke madinah karena perlakuan yang tidak adil yang terima umat muslim dan kekejaman kaum qurois, namun  nabi tetap menunjukan kesabaran beliau sebagai pemimpin umat Islam,  setelah diamadinah Rasulullah disambut  hangat oleh kaum ansor, dan dikota inilah Nabi Muhammad mulai menyusun kekuatan umat islam, dimadinah pula Rasulullah mempersatukan kaum ansor dan muhajirin, hingga mereka menjadi seperti saudara kandung dan saling kasih mengasihi, keberadaan beliau dimadinah selalu memberikan perdamaian, hingga islam mulai bertunas jaya disana, berkat  kepemimpinan beliau yang mengedepankan perdamaian membuat  orang-orang diluar islam berbalik memeluk islam.
 Fathul makkah adalah bukti sejarah perdamaian yang Rasulullah tunjukkan, ketika itu umat Islam berangkat dari madinah untuk membebaskan kota suci makkah dengan beranggotakan 10.000 orang pasukan, hal itupun dikarenakan kaum kafir qurais melakukan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati antara kaum muslimin dan kafir qurais, dimakah kaum muslimin dengan mudah merebut kota dan tanah suci serta tempat tinggal mereka  yang telah lama mereka tinggalkan, kota  sebagai bukti perjuangan mereka, setelah kota itu ditakhlukkan lantas apa yang beliau lakukan, apakah rasulullah membalaskan kesedihan yang dialami umat muslim selama ini, kepedihan embargo dan berbagai perlakuan biadab yang dilakukan oleh orang kafir Qurais  kepada umat islam, sekali lagi Rasulullah menunjukkan sifat kasih sayangnya, beliau memberikan kebebasan kepada mereka, karena beliau ingin mebangun perdamian dan menumpas peperangan ditanah arab, ingin menciptakan suasana harmonis, saling menghormati dan toleransi sesama umat manusia.
 Maka sudah selayaknya Nabi Muhammad mendapat pengakuan dunia sebagai bapak perdamaian dunia,  lantas kenapa akhir-akhir ini umat Nabi Nuhammad banyak melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan Islam, siapakah yang mereka contoh? Rasulullah sendiri adalah sosok yang penuh dengan cinta kasih, hingga orang-orang memusuhi beliau berbalik mencintai dan berjuang dijalan Allah bersamanya.
By: Ali Rohman Nasution