Minggu, 10 Maret 2013

MENATA HATI



MENATA HATI
Dikisahkan putra nabi Adam as Qobil membunuh saudara kandungnya sendiri Habil, hal ini terjadi karena Qobil tidak menerima  kalau ia harus menikahi saudari  selahiran Habil yang menurutnya lebih jelek ketimbang saudari selahirannya yang jauh lebih cantik.
Keindahan fisik saudari selahirannya telah membutakan mata hati Qobil, sehingga ia tidak bisa  menerima  keputusan yang telah Allah SWT tetapkan kepadanya. Ia tetap ngotot untut menikahi saudari selahirannya karena kecantikan dan keindahan tubuh yang dimiliki saudarinya.
Mempunyai fisik yang indah good loking merupakan dambaan semua orang, walaupun pada hakikatnya tidak semua orang mendapatkan keindahan tersebut, namun dijaman yang canggih ini banyak sekali cara yang ditempuh untuk memperoleh ke indahan tubuh tsb, mulai dari segudang kosmetik  kecantikan, sampai kepada operasi wajah .
Padahal selain keindahan fisik ada satu yang hal paling urgen untuk kita tata, kita poles, dan kita perindah yaitu hati,  karena  hati yang menentukan baik buruknya kita dan kepada hati kita pula Allah melihat kita.
sesungguhnya allah tidak melihat jasadmu, wajahmu akan tetapi kepada  hatimu” (hadits).
Merujuk kepada hadits tersebut sebenarnya Allah mengajak manusia untuk tidak semata-mata   melihat keindahan fisik manusia, namun hendaklah ia  menata hatinya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih  gelar takwa.
Rasulullah sendiri berdo’a agar hatinya ditetapkan kepada agama ini (Islam),
 ya muqollibal qulub sabbit qulubna ala dinika” .
ia berdo’a semoga hatinya Allah tetapkan selalu dalam agama islam, karena hati manusia yang senantiasa berubah-ubah, kadang ia baik dan kadang pula ia buruk, namun dengan senantiasa menjaga hati agar selalu menjalankan perintah agama maka iapun akan terlatih dalam kebaikan.
Ketahulah bahwa pada jasad terdapat segumpal daging , jika ia baik maka baiklah seluruh seluruh jasadnya, apabila ia buruk maka burukalah seluruh jasadnya , ketahuilah dia  adalah hati.(Bukhori dan Muslim)
Dengan demikian marilah kita menata hati kita sebaik mungkin, agar kita menjadi hamba yang memiliki hati yang bersih, hati yang selamat.